Senin, 23 November 2015

REVIEW NOVEL : BUMI, Yang Terlihat Tak Seperti Yang Kau Lihat

hidayah-art.com

Judul Buku : BUMI
Penulis         : Tere Liye
Penerbit       : PT. GPU
Cetakan        : Keenam (oktober 2014)
Halaman      : 440 hlm; 20cm
ISBN             : 978-602-03-0112-9

Bagaimana rasanya bila tiba-tiba hanya dengan menutup muka, kamu bisa menghilang dari pandangan mata orang di sekelilingmu? Pasti kalo yang suka bolos jam sekolah bakal bilang, asik dong bisa menghilang sebentar saat jam pelajaran dengan guru yang tidak kita sukai. Ih, itu mah bukan saya. Karena saya mah siswi rajin, baik hati dan suka menabung. Apa sih ini :D


Novel BUMI adalah buku kedelapan karya Tere Liye yang saya baca. Sebenarnya ada buku sebelumnya yang sudah saya beli terlebih dulu, namun BUMI mampu menarik minat saya. Yuk saya tulis review ala saya yang masih belajar ini, teman.

---------------
SINOPSIS :

Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku meyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang.

---------------

REVIEW :

Buku ini mengisahkan tentang seorang anak perempuan bernama Raib yang memiliki kemampuan unik dan ajaib, bisa menghilang. Raib selalu menyembunyikan kemampuannya ini, karena takut dengan reaksi tiap orang bila mengetahui rahasianya. Bukan hanya itu, Raib juga memiliki keunikan lain. Yaitu dua kucing yang diberinya nama si Putih dan si Hitam. Namun rupanya, papa dan mama selama ini hanya mengetahui satu kucing saja di rumah mereka, yaitu si Putih. Raib akan berusia 15 tahun, dan sesuatu peristiwa akan mulai mengubah kehidupannya.

Raib memiliki sahabat perempuan beranama Seli. Bukan hanya Raib yang memiliki rahasia. Seli pun juga memiliki keunikan yang tak semua orang mengetahuinya. Seli mampu menahan sengatan listrik dan mampu memindahkan benda-benda kecil tanpa menyentuhnya. Sama seperti Raib, keunikan ini akan tetap menjadi rahasia hingga usianya menginjak 15 tahun.

Di sekolah mereka ada seorang anak laki-laki yang bernama Ali. Si murid genius yang sering bikin guru-guru kehilangan akal dengan kalimat kritis yang dilontarkannya. Ali pula satu-satunya orang yang pertama kali mengetahui kemampuan menghilang Raib. Saat itu Raib tengah dihukum oleh Miss Keriting, guru matematika karena tidak membawa buku PR. Sambil mengamati hujan, Raib bersembunyi di lorong dengan menutup mukanya. Namun ia tiba-tiba muncul dan terlihat oleh pandangan mata Ali karena sapaan pemilik suara bernada dingin milik sosok tinggi kurus."Halo, Gadis kecil." Karena kaget, tangannya pun terlepas tak lagi menutup muka dan terlihat oleh Ali.

Saat usianya mencapai 15 tahun, Raib memiliki kekuatan baru. Yaitu ia bisa menghilangkan jerawat yang tiba-tiba muncul di wajahnya. Beberapa hari kemudian, sosok tinggi kurus yang menyapanya di lorong sekolah, muncul dari dalam cermin di kamarnya. Sosok tersebut mengaku sebagai "teman" dan mengaku mampu melatih Raib meningkatkan kemampuannya. 

Tugas pertama adalah menghilangkan buku. Namun Raib tak menggubrisnya. Hingga sosok tersebut muncul lagi malam berikutnya dan marah karena Raib tidak mau menuruti perintahnya. Bahkan sosok tersebut mulai mengancamnya dengan menyuruh si Hitam untuk membunuh si Putih. Tiba-tiba saja si HItam berubah menjadi seukuran serigala dan buas. Si Hitam mulai menerkam si Putih karena Raib tidak mau berlatih kemampuannya dengan serius.

Karena marah, Raib pun mengarahkan telunjuknya memerintahkan si Hitam menghilang. Dan... wuuuushhh, si HItam pun menghilang. Sosok kurus tersebut kaget melihat kemampuan Raib yang melebihi perkiraannya. 

Esok harinya, Raib dan Seli mengalami satu peristiwa yang hampir membunuh mereka. Gardu listrik yang ada di dekat lokasi sekolah meledak dan menjatuhkan kabel-kabelnya yang berkekuatan tegangan tinggi. Seli tanpa inisiatif langsung menahan dengan kedua telapak tangannya. Seketika Seli pun membuka rahasianya di di hadapan Raib. Begitu pula Raib yang mampu menghilangkan tiang listrik yang akan jatuh menimpa mereka. Rahasia Raib pun terbongkar di hadapan Seli.

Tiba-tiba Ali datang menyelematkan mereka dengan mengajak berlindung dari mata orang di aula sekolah. Namun rupanya di sana telah menanti 8 orang berpakaian hitam dengan seorang pemimpin beranama Tamus. Mereka akan membawa Raib ke dunia lain, tempat klan Bulan berada. Klan asal mula keberadaan Raib.

Karena tidak mau menuruti perintah Tamus, mereka bertiga menyerang dengan kekuatan yang dimiliki Seli dan Raib. Seli melancarkan serangan petir dari kedua tangannya. Seli adalah seorang yang berasal dari klan Matahari. Namun tetap saja mereka nyaris dikalahkan dengan kemampuan Tamus yang dibantu 8 prajuritnya.

Tiba-tiba saja Miss Keriting (Selena) membantu mereka dan meminta ketiganya melarikan diri. Dengan berlari sekuat tenaga mereka berhasil mencapai rumah Raib. Namun tidak demikian dengan Miss Keriting yang menjadi tawanan Tamus.

Setibanya di kamar Raib, mereka mencari buku PR matematika yang diberikan oleh Miss Keriting tempo hari saat berkunjung ke rumah Raib. Buku itu merupakan sumber jawaban yang bisa membantu mereka menolong Miss Keriting.

Namun buku PR tersebut ternyata buku biasa seperti buku yang lain. Tidak ada yang istimewa seperti yang dikatakan oleh Miss Keriting. Tiba-tiba si genius Ali menyarankan untuk menghilangkan buku tersebut ke dalam cermin.

Semula tak ada yang terjadi. Dan Raib meyakini buku PR-nya bakal hilang selamanya seperti benda-benda di dalam kamar ini yang sempat dihilangkan oleh Raib malam-malam sebelumnya. Namun dalam hitungan detik kesembilan, ada suara seperti gelembung air yang pecah. Dan dalam sekejap mata buku PR milik Raib muncul kembali.

Namun rupanya buku itu hanya mirip ukurannya. Sementara sampul Hello Kitty tak ada lagi dan berganti dengan sampul berwarna gelap yang terbuat dari kulit. Dengan gambar bulan sabut cetak timbul di sampulnya. Dan seperti ada sesuatu dengan gambar bulan sabitnya yang berkelap-kelip.

Saat Raib menyentuh sampul buku tersebut, tiba-tiba ada cahaya yang memantul dan menjalar ke tubuhnya. Kemudian tiba-tiba saja mereka berada di sebuah ruangan yang sangat mirip dengan kamar Raib. Namun di dunia yang berbeda, Dunia Klan Bulan.

Mereka berada di rumah keluarga Ilo dan Vey. Ada anak kecil yang tinggal bersama mereka, bernama Ou. Ilo ini sangat terkenal di dunia Klan Bulan. Orang dengan pemikiran yang sama dengan Ali. Menurut Ilo, dunia ini tak sesederhana yang mereka lihat. Ilo juga berjanji akan membawa kembali mereka ke dunia tempat ketiganya berasal.

Dunia Klan Bulan sangat menjaga lingkungan. Mereka membangun kota di bawah tanah agar tak merusak permukaan. Hanya orang-orang kaya yang membangun rumah berbentuk balon di atas permukaan dengan beton tinggi.

Apakah Ilo mampu mengantar pulang Raib, Seli dan Ali? Bagaimana pula perjalanan mereka selama berada di dunia Klan Bulan yang memiliki teknologi super modern dan tertata sistematis? 

Dari penuturan Raib, Ilo pun memutuskan akan mengantar mereka menemui orang baik hati yang menjaga perpustakaan kota. Av, adalah kakek dari kakek kakeknya Ilo. Dari Av, diketahui bahwa Dunia ini memiliki 4 paralel yang saling bedampingan dan tidak akan bertabrakan. Dunia Tanah, Dunia Bulan, Dunia Matahari dan Dunia Bintang. Dari Av pula diketahui, bila Raib berasal dari Klan Bulan, maka orang tuanya di bumi bukan lah orang tuanya yang sesungguhnya.

Namun saat mereka tengah berbincang seru, di luar terjadi demo dan keributan. Kota Tishri tempat mereka berada, berhasil dikuasai oleh Tamus. Maka dimulailah pelarian untuk bersembunyi sambil merancang strategi merebut kekuasaan. Dibantu Av, Ilo mengajak Raib, Seli dan Ali menyelamatkan diri melalui lorong sistem dengan kapsul. Dan petualangan mereka bertiga di Dunia Klan Bulan pun dimulai.

--------------

Saya tak menduga bakal membaca kisah petualangan seperti yang pernah ada dalam buku karya penulis luar. Dan terus terang, awalnya sempat juga saya pesimis mampu menghabiskan isi buku. Alasannya saya kurang begitu suka dengan novel genre fantasi. 

Namun karena penasaran, seperti biasa saya pun akhirnya larut hingga membacanya sampai halaman terakhir. Dan saya kagum dengan gaya bertutur yang asik, seru dan penuh ketegangan namun tetap ada sisipan humor dalam buku BUMI.

Saya selalu menemukan ciri khas karya Tere Liye pada kalimat percakapan yang sesekali diselipkan nada canda yang mampu membuat saya tersenyum kecil. 

Hal 57.
"Atau jangan-jangan Papa lagi berusaha menenangkan hati pemilik perusahaan, Ma? Eh, misalnya dengan bikin konser musik di rumahnya, ngasih hadiah kejutan, kali-kali saja pemilik perusahaan ulang tahun hari ini."

Meski genre fantasi, tetapi Tere Liye mampu mengemasnya bersama dengan intrik, perebutan kekuasaan. Jadi, menurut saya buku ini memiliki genre gabungan. Antara Fantasi dan Distopia. Menarik karena kisah tiga anak usia belasan tahun menjadi saksi sejarah perlawanan pemberontak bawah tanah yang melawan pemerintahan.

Buku yang sudah setahun saya beli ini, baru sempat saya baca beberapa bulan kemudian. Dan saya pun baru sempat menuliskan reviewnya hari ini. 

4 komentar:

  1. Wah aku belum baca yg ini. Masuk reading list deh

    BalasHapus
  2. kayak film Chronicle of Narnia ya mbak, cerita fiksi yang masuk ke dunia fantasi di belahan bumi/planet lain... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini seperti harry potter atau lord off the ring, penuh intrik dan aksi berkelahi, seru bacanya dan bikin sayang kalo berhenti di tengah jalan.

      Hapus